Selasa, 26 April 2011 07:28 WIB
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast, Senin (25/4) kepada IRNA mengatakan, "Kami mengamati bahwa AS dan rezim Zionis (Israel) tengah menuduh pihak lain mencampuri urusan internal negara lain dalam upaya menghentikan gerakan rakyat regional."
Ditambahkannya bahwa AS sedang menjalankan "politik menyalahkan" sementara Iran tetap konsisten pada asas kebijakannya untuk tidak campur tangan dalam urusan internal negara lain."
Lebih lanjut Mehmanparast menjelaskan, Republik Islam menghormati kedaulatan negara lain dan berpendapat bahwa respon positif harus ditunjukkan atas tuntutan rakyat dan kekerasan harus dihindari."
Dia mengimbau negara-negara regional bersikap konstruktif menghadapi tuntutan rakyat dan menekankan kerjasama dan persatuan dalam agenda mereka.
Menurutnya, menebar perselisihan hanya akan menguntungkan kepentingan rezim Zionis. Memenuhi tuntutan sah rakyat dapat mencegah penjajah asing memperluas kehadiran mereka di wilayah Timur Tengah.
Juru bicara Iran menyimpulkan bahwa penindasan terhadap warga bukan merupakan langkah yang tepat dalam memulihkan keamanan dan stabilitas regional.
Jumat (22/4), Presiden AS Barack Obama menyatakan bahwa pemerintah Damaskus mendapat bantuan dari Tehran dalam menghadapi protes rakyat Suriah. Dikatakannya, "Alih-alih mendengarkan tuntutan rakyatnya, Presiden (Suriah) Bashar Assad menyalahkan pihak asing sementara ia meminta bantuan dari Iran dengan menggunakan taktik brutal sama yang telah digunakan oleh sekutu-sekutu Iran."
sumber : REPUBLIKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar