Kamis, 12 Mei 2011 | 15:19 WIB
TRIPOLI - Stasiun televisi negara Libya, Rabu (11/5/2011) malam, menyiarkan video yang menunjukkan pertemuan Kolonel Moammar Khadafy dengan para tetua suku di sebuah hotel di Tripoli pada Rabu pagi. Tayangan itu untuk menunjukkan bahwa pemimpin Libya tersebut masih hidup setelah hampir dua minggu tidak muncul di depan publik dan beredar kabar bahwa dia telah tewas.
TRIPOLI - Stasiun televisi negara Libya, Rabu (11/5/2011) malam, menyiarkan video yang menunjukkan pertemuan Kolonel Moammar Khadafy dengan para tetua suku di sebuah hotel di Tripoli pada Rabu pagi. Tayangan itu untuk menunjukkan bahwa pemimpin Libya tersebut masih hidup setelah hampir dua minggu tidak muncul di depan publik dan beredar kabar bahwa dia telah tewas.
"Pemimpin bertemu dengan para tetua suku di Tripoli beberapa jam lalu. Ini membuktikan kegigihan dan ketahanan bangsa Libya dan pemimpinnya," kata pembawa acara
televisi itu.
televisi itu.
Kamera lalu menyorot sekelompok belasan orang, termasuk Khadafy. Kemunculan Khadafy, mengenakan kacamata hitam dan pakaian gelap, itu merupakan yang pertama sejak 30 April lalu, ketika serangan udara NATO menghantam kompleks perumahan di Tripoli yang dilaporkan merupakan tempat tinggal Khadafy dan salah seorang putranya. Para pejabat Libya saat itu mengatakan bahwa Saif al-Arab Khadafy, salah seorang putra Khadafy, tewas, tetapi ayahnya lolos.
Televisi Libya membuat sebuah banner yang menyatakan, Khadafy bertemu dengan para tetua suku. Kamera memperlihatkan Khadafy yang sedang duduk berbicara kepada para pria, yang juga duduk. Pertemuan hari Rabu itu, kata seorang pejabat pemerintah, berlangsung di Hotel
Rixos. Hotel itu menjadi tempat menginap sejumlah wartawan internasional.
Rixos. Hotel itu menjadi tempat menginap sejumlah wartawan internasional.
"Izinkan saya mengatakan sesuatu, pemimpin yang terhormat," kata salah satu pria peserta pertemuan. "Saya bersumpah demi Allah, Anda pasti akan menang."
Juru bicara Pemerintah Libya, Ibrahim Musa, mengatakan sebelumnya pada hari itu bahwa Khadafy masih "hidup, baik-baik saja, dan sangat sehat". Ibrahim menambahkan, Khadafy telah dijadikan target dalam tiga kali serangan udara NATO dan para pejabat pemerintah mengkhawatirkan keselamatannya. "Kami membutuhkan dia untuk memimpin," kata Ibrahim.
Secara terpisah pada hari yang sama, kepala perwira Operation Unified Protector NATO kepada wartawan di Brussels, Belgia, mengatakan bahwa NATO tidak memiliki bukti tentang apa yang sedang dilakukan Khadafy. "Saya sampaikan kepada kalian yang sesungguhnya, kami tidak tertarik dengan apa yang dia (Khadafy) sedang lakukan," kata Brigjen Claudio Gabellini. "Mandat kami adalah melindungi warga sipil dari serangan dan dari ancaman serangan. Kami tidak mengawasi individu."
NATO mengambil alih misi untuk melindungi warga sipil Libya yang ditetapkan oleh resolusi PBB dan menggunakan serangan udara untuk menargetkan instalasi yang dapat digunakan untuk melancarkan serangan terhadap warga sipil. Gabellini mengatakan, NATO menargetkan sasaran militer, bukan individu.
sumber : kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar