Kamis, 1 Desember 2011 | 20:39
Rusia resmi mendesak Korea Utara (Korut) untuk menghentikan program pengayaan uraniumnya. Padahal, kemarin, Korut melaporkan kemajuan pesat pengayaan tersebut, sebagaimana warta AP, AFP, dan Xinhua.
Melalui kementerian luar negerinya, Rusia mengatakan Pyongyang mesti membuat moratorium soal nuklir tersebut. "Korut juga mesti mengundang pihak Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk pemeriksaan fasilitas pengayaan uranium di Yongbyon," kata Rusia menegaskan.
Korut yang menjadi sekutu Uni Soviet, kala itu, kembali didekati Rusia dengan pesan agar menciptakan kondisi menguntungkan demi melanjutkan kembali perundingan enam negara yang selama ini mandeg. "Pyongyang harus patuhi resolusi PBB," tutur Rusia.
Pada Rabu (30/11/2011), Korut menolak tuntutan Amerika Serikat menutup fasilitas nuklir di Yongbyon.
Menurut Korut, fasilitas itu dipakai untuk pengembangan nuklir demi kepentingan damai.
Menurut Korut, fasilitas itu dipakai untuk pengembangan nuklir demi kepentingan damai.
Pakar dari Amerika sempat mengunjungi Yongbyon setahun silam. Menurutnya, pabrik pengayaan uranium dan reaktor air ringan eksperimental itu berfungsi sebagai penyediaan bahan bakar bagi pabrik nuklir dan kepentingan sipil.
Tapi, pabrik itu mudah sekali diubah menjadi penghasil bom atom. Sementara, reaktor nuklir bisa dikonversi menjadi penghasil plutonium.
sumber : kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar